Cerita Masyarakat Tentang Orang Kelima Dari Tragedi Pesawat Jatuh

Cerita Masyarakat Tentang Orang Kelima Dari Tragedi Pesawat Jatuh

Kumpulan Kisah Rakyat - Pada jaman dahulu, ada satu pesawat komersil yang jatuh di pegunungan bersalju. Karena kerasnya hantaman, cuma 5 orang saja yang selamat ; 4 luka enteng serta seseorang yang lain dalam kondisi gawat. 

Belum juga pernah mereka mencari pertolongan, survivor yang ke-5 barusan pada akhirnya hembuskan nafas terakhirnya. Usut miliki usut, 5 orang itu adalah teman dekat dekat yang keduanya sama duduk di ekor pesawat sampai nyawa mereka selamat, meskipun tidak semuanya. 

Karna solidaritas mereka begitu tinggi, ke 4 yang lain tidak ingin membiarkan jenazah sang teman dekat terkubur demikian saja dengan reruntuhan pesawat serta salju, hingga mereka mengambil keputusan untuk membawa jenazah sahabatnya itu dengan mereka serta dikubur dengan layak. 

Nyatanya, membawa jenazah di waktu badai salju tidaklah perkara gampang. Ditambah lagi, ke 4 orang itu dalam kondisi terluka, membuat semua jadi susah. Dalam kondisi yang putus harapan, mereka pada akhirnya temukan satu pondok tua tidak tertangani serta mengambil keputusan untuk diam di dalamnya sampai pertolongan datang. 

Sesudah mereka masuk kedalam pondok, jenazah teman dekat mereka ditempatkan di dalam, sedang mereka mengelilinginya. Rasa takut semakin hampiri, terkecuali pondok yang gelap gulita serta diam dengan jenazah, badai salju yang berlangsung juga selalu menimpa mereka membuat suhu jadi turun makin mencolok. 

Mereka putar otak agar dapat tetaplah hangat, karna bila mereka kedinginan serta kelelahan sampai terlelap, hyporthemia juga akan menyerang serta membunuh mereka semuanya. Tidak lama berfikir, satu diantara di antara mereka mencetuskan untuk bermain satu permainan. 

Langkahnya begini : 4 orang yang selamat itu diam di tiap-tiap bagian penjuru pondok yang berupa kotak, kelak si A juga akan lari ke pos B serta menepuk pundaknya, dilanjut B lari ke pos C serta menepuk pundaknya, dilanjut sekali lagi C lari ke pos D serta menepuk pundaknya serta yang paling akhir D juga akan lari ke pos A serta menepuk pundaknya. Dasarnya, mereka lari melingkari pondok itu. 

Permainan itu pada akhirnya diawali. Mereka semuanya memainkannya sampai pagi mendekati. Berhasil! Mereka semuanya bertahan didalam kedinginan selama malam sampai esok hari. Waktu pertolongan datang, mereka pada akhirnya bernapas lega, karna terkecuali selamat, jenazah teman dekat mereka dapat juga diurus dengan baik. 

Tetapi waktu salah seseorang dari ke 4 juga akan keluar menuju ambulans, mukanya segera pucat pasi, keringat dingin, pupil matanya juga jadi membesar. Dia ingat satu hal yang mengerikan. Dalam permainan semalam, mustahil mereka bermain cuma berempat saja. 

Dia lalu selekasnya ajukan pertanyaan pada sahabatnya yang berada di pos D, ‘apa kau lari dua putaran untuk menepukku? ’, serta jawabannya… ‘Aku tidak lari dua putaran. Saya menepuk pundakmu cuma dalam sekali lari saja’. 

Jika rekan-rekan sadar, bila saja A lari ke pos B serta diam di sana waktu B lari ke pos C serta C lari ke pos D. Orang yang paling akhir (D) semestinya lari dua putaran untuk mencapai kembali pundak si A kan? Mengingat pos A kosong. 

Jadi mengapa si D mengakui cuma lari sekali saja untuk menepuk pundak si A? Bermakna ada orang yang lain di antara mereka yang turut bermain… Dalam kondisi ketakutan, ke 4 teman dekat itu memandang kosong kantung mayat yang berada di depan mereka. Mungkin saja teman dekat mereka menginginkan bermain bersama untuk paling akhir kalinya.