Narasi Misteri Cerita Mistis Nyata Keangkeran Alas Purwo

Narasi Misteri Cerita Mistis Nyata Keangkeran Alas Purwo

Narasi Misteri Cerita Mistis Nyata Keangkeran Alas Purwo 

Kumpulan Kisah Rakyat - Narasi misteri atau narasi mistis kesempatan ini juga akan mengulas misteri keangkeran alas roban. Tempat alas roban ada di Batang Jawa Tengah. Peta tempat alas roban yakni rimba rimba pohon jati di Plelen Grising Batang Jawa Tengah. Alas roban sangatlah populer narasi misteri atau mitosnya dari narasi mistis alas roban km 15, penampakan alas roban yg tidak sedikit jadi penyebabnya kecelakaan di alas roban. 

Bicara masalah hantu di alas roban, penampakan hantu alas roban juga akan kita kuak mitos alas roban serta legenda alas roban atau alas roban tempo dahulu di bawah ini : 

Menguak Narasi Misteri Mistis Legenda Penampakan Hantu Alas Roban 

Histori Legenda Alas Roban 

Alas Roban Batang yang sehari-hari selalu di lewati sebagian ribu kendaraan yang katanya angker apabila lewat jalur Pantura terlebih Alas roban. Alas Roban ada di Tempat rimba jati di Plelen, Grising, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Jalanan yang dibuat pada saat Misteri Alas Roban pemerintahan Gubernur Jendral Herman Willem Daendels, seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda ke-36 yang memerintah pada th. 1808-1811. Jalan yang lebih dikenal dengan sebutan De Grote Postweg yang berarti Jalan Raya Pos ini dibuat untuk maksud pembangunan infrastruktur jadi dampak dari perubahan orang-orang. 

Roban datang dari kata ‘rob’ yang berarti air naik, kata ini demikian dikenal oleh beberapa orang pesisiran. Kampung Roban sendiri berada di Kecamatan Subah. Roban berada di daerah pantai Laut Jawa. Kondisi tempat ini hingga sekarang ini masih tetap saja diselimuti udara mistik yang kental. Perkampungan Roban dahulu dikenal dengan Roban Siluman. Konon ketika yang telah lampau, beberapa orang Roban banyak yang memiliki pengetahuan tinggi hingga dapat merubah dirinya jadi buaya. Dari sinilah dikenal siluman buaya yang menjadikan Roban jadi Roban Siluman. 

Walau demikian Alas Roban dan Roban memiliki peranan paling utama apabila dilihat dari sejarahnya. Kabupaten Batang dahulu dikenal jadi tempat Alas Roban yang masih tetap sepi belum juga seramai pemukiman orang-orang sekarang ini. Alas Roban dikenal dengan tempatnya sebagian siluman, lelembut, dan garong (perampok). 

Kawasannya terhitung mulai Perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Batang saat ini hingga Kota Pekalongan. Pada jaman Pemerintahan Sultan Agung Mataram Islam sekitaran th. 1620an, berjalan penolakan mengerti pada VOC dan Mataram yang lebih dahulu merajut diplomasi dalam tempat dan penyediaan persenjataan. 

Sultan Agung miliki maksud menggempur VOC yang berada di Batavia. Pasukan yang turut dan dalam penyerangan datang dari bermacam tempat di Jawa. Supaya dapat mendukung persediaan logistik jadi dibuat pos-pos pendukung logistik di sebagian tempat yang salah satunya di Alas Roban. 

Dalam bangun pos di Alas Roban, Sultan Agung mengutus Ki Bahurekso untuk buka Alas Roban. Pembukaan konon dimulai dari Kecamatan Subah ke arah barat. Hal seperti ini diperuntukkan untuk buka tempat yang akan digunakan untuk menanam bermacam type sumber makanan untuk mendukung kepentingan logistik. 

Saat berada di Kali Lojahan (Kramat), Bahurekso berencana buat bendungan. Namun di tempat yang akan dibuat bendungan ada kayu besar yang melintang di sungai. Lantas beliau bertapa pada Malam Jum’at Kliwon untuk peroleh pertolongan kekuatan. Lantas kayu dapat diangkat dan dihancurkan, peristiwa ini disebut Ngembat Watang (Mengangkat Kayu) waktu lalu menjadikan nama Batang. Peristiwa pertapaan Ki Bahurekso lantas diperingati dengan acara Kliwonan yang ditangani masing-masing Jum’at Kliwon di Alun-Alun Kota Batang. 

Pos yang dibuat diperkirakan berada di daerah Balekambang, Gringsing. Di sini ada pesanggrahan yang diakui peninggalan Sultan Mataram. Ditambah karena itu ada patung ular yang sama dengan Hardowaliko yang dipamerkan di Kraton Mataram Jogjakarta namun tidak ada mahkota. Balekambang yakni satu bangunan diatas sumber mata air yang terlihat dari tanah. 

Di sekitarnya ada rawa yang cukup luas yang sekarang ini berpindah jadi persawahan. Dapat dilihat dengan jelas bila persawahan di sekitarnya yakni sawah yang berdiri diatas sisa rawa karena susunan tanahnya. Balekambang lantas menjadikan sumber irigasi untuk sawah yang luas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Rakyat Sumatera Barat Tentang Hantu Ngeak

Asal Usul Wewe Gombel Yang Bikin Geger

Cerita Masyarakat Tentang Orang Kelima Dari Tragedi Pesawat Jatuh